Detail News



post image
Artikel yang saya tulis sebelumnya ternyata membuat banyak orang mengirim pesan ke saya mengenai apa yang pencari kerja harus tanyakan untuk mengidentifikasi apakah perusahaan yang mereka lamar adalah sebuah pabrik software atau bukan. Pertanyaan ini sangat menarik karena dulu waktu saya lulus kuliah tidak ada panduan mengenai tempat kerja yang ideal untuk software developer. Karena saya adalah lulusan abad 20, gaya berpikir saya dulu juga masih banyak terpengaruh oleh gaya berpikir industrilisasi dari abad 20. Kriteria saya dulu hanya sebatas yang bisa memberikan gaji tinggi saja. Dulu perbankan adalah primadona para sarjana lulusan informatika karena perusahaan-perusahaan ini yang berani membayar mahal untuk software developer. Tapi sayangnya dulu saya harus menelan banyak pil pahit karena perusahaan yang membayar gaji tinggi memiliki mindset pabrik software. Tapi sekarang jaman sudah berubah. Sarjana lulusan informatika abad 21 harus lebih smart dalam memilah tempat kerja dengan cara berani untuk bertanya kembali ke interviewer agar tidak menghabiskan waktu bekerja dengan perusahaan yang tidak bisa memanusiakan software developer. Pabrik software sebaiknya dihindari, karena menghabiskan karir di pabrik software hanya akan menghabiskan energi dan membuat potensi kita tidak bisa berkembang sebagaimana sudah dikodratkan. Saya harus mencari tahu sendiri kriteria pabrik software itu seperti apa sepanjang karir saya. Andaikan jaman saya lulus kuliah dulu ada sebuah panduan yang dapat mendeteksi apakah perusahaan yang saya tuju adalah sebuah pabrik software. Semoga panduan ini dapat membantu para pencari kerja untuk mengidentifikasi pabrik software. Sebelum membaca artikel ini, saya sarankan untuk membaca artikel pre-quelnya supaya nyambung dengan konteks yang ada di artikel ini. 1. Apakah software developer bisa memiliki gaji lebih tinggi dari manajer? Pertanyaan pertama yang harus ditanyakan adalah apakah software developer bisa memiliki gaji yang lebih tinggi dari manajer. Di pabrik software, software developer dianggap sebagai cost-centre sehingga pabrik software berusaha menekan gaji software developer serendah mungkin. Di perusahaan modern, software developer sebagai individu yang berharga. Di perusahaan modern apa yang mereka percayai kongruen dengan apa yang mereka lakukan, software developer tidak berada dalam paygrade terendah dan bisa memiliki gaji lebih tinggi dari manajer. Di perusahaan modern, software developer bisa berkarir secara professional. Tidak semua software developer harus berkarir menjadi manajer proyek, software developer bisa beraktualisasi diri menjadi software developer yang terbaik. 2. Apakah on-time dan on-scope menjadi kriteria sukses? Pabrik software masih tertinggal dalam cara berpikir dan masih menjadikan on-time dan on-scope sebagai kriteria sukses karena software development masih dipandang sebagai cost centre belum menjadi profit influencer. Memenuhi semua scope sesuai deadline adalah sebuah vanity metrics. Vanity metrics adalah metric yang bisa membuat kita dalam sebuah ilusi — ilusi kalau sebenarnya kita belum benar-benar sukses. Dengan vanity metrics kita bisa merasa sukses padahal metrik tersebut sebenarnya tidak menggambarkan kesuksesan. Menyelesaikan semua scope yang bernilai rendah tidak menggambarkan kesuksesan. Deliver on-time tapi lebih terlambat dibanding kompetitor adalah kesuksesan semu. Perusahaan modern menggunakan revenue based metric seperti Customer Lifetime Value, Total revenue, Net profit, Recurring revenue, Customer Acquisition Cost, dsb. Perusahaan modern fokus pada peningkatan nilai software, inovasi dan kualitas. 3. Apakah development team member ditugaskan ke beberapa proyek sekaligus? Dalam pabrik software, fokusnya adalah cost-efficiency. Selain mencari software developer dengan gaji terendah, setiap developer ditugaskan mengerjakan beberapa proyek dan setiap developer dipastikan oleh manajer proyek untuk tidak pernah idle. Pabrik software fokus untuk mengutilisasi setiap individu agar sibuk 100%. Multi-tasking membuat waktu dari software delivery menjadi lebih lambat dan tidak jarang menurunkan kualitas. Overburden karena software developer terlalu letih membuat mereka tidak bisa mendapatkan inspirasi dari otaknya dan tidak jarang menurunkan kualitas software. Software developer adalah pekerja kreatif yang lebih banyak bekerja menggunakan otaknya tidak seperti buruh pabrik yang lebih banyak bekerja menggunakan ototnya. Perusahaan modern bukan fokus ke people efficiency tapi fokus pada flow efficiency dengan cara menyediakan lingkungan dimana orang-orang bisa fokus untuk menghasilkan produk berkualitas dan bernilai setinggi mungkin. 4. Apakah ada konsep tim atau orang-orang berada dalam silo yang saling melempar kerjaan? Dalam pabrik software tidak ada yang namanya konsep tim, yang ada hanya orang-orang yang bekerja seperti dalam assembly line di pabrik yang saling melempar pekerjaan dari satu orang ke orang berikutnya. Setiap fungsi bekerja di fase yang berbeda dalam SDLC. Setiap peran melapor ke functional manager masing-masing. QA melapor ke QA manager, Developer melapor ke Development Manager, Analyst melapor ke Analyst Manager, Infra melapor ke Infra Manager, dst. Karena di pabrik software tidak ada konsep tim, di pabrik software kita juga tidak akan melihat yang namanya kolaborasi. Dalam perusahaan modern, crossfunctional-team bekerja bersama untuk meningkatkan business value dari produk. Dalam pabrik software tidak ada sense of ownership terhadap software yang dikembangkan karena masing-masing orang fokus untuk kejar tayang. Oleh karena itu software dari pabrik software seringkali user experiencenya s*cks. Dalam perusahaan modern, setiap anggota tim memiliki ownership dan cinta terhadap software yang mereka kembangkan karena mereka tidak dikotakkan berdasarkan fungsi. Bukan hanya mereka memiliki ownership, mereka juga berambisi untuk mengembangkan software berkualitas tinggi yang… Baca Selengkapnya di medium. .
Jasa backdrop jogja, Kreatif Production sewa backdrop di yogyakarta.

Untuk informasi lebih lanjut ataupun untuk memesan silahkan hubungi kami kreatif production melalui telepon ataupun Whatsapp di : 08562964362, atau silahkan datang langsung ke alamat : Jl. LPMP Ngajeg, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, 55571. Kami dengan senang hati akan membantu anda mewujudkan keinginan anda

Whatsapp Telepon Email